Sabtu, 06 November 2010

Analisis Kinerja Bank

ANALISIS KINERJA BANK
TUJUAN MATERI :

1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas,
    rentabilitas dan solvabilitas.
2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam
    analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas,
    rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS
�� Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank
     dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek
      atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
�� Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai
      kinerja suatu bank antara lain:
a. Cash Ratio ( CR )
b. Reserve Requirement ( RR )
c. Loan to deposit ratio ( LDR )
d. Loan to asset ratio ( LAR )
e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )

CASH RATIO
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar
   kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan
   menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya.
• RUMUS
   CR = Alat likuid x 100%
   kewajiban yang harus segera dibayar
 • Alat Likuid :
   Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di 
   Bank Indonesia.
RESERVE REQUIREMENT
(LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM)
• Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk
   menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang
   berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib
   minimum yang berupa rekening giro bank yang
   bersangkutan pada Bank Indonesia.
• Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3%
   dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%.
• Komponen dana pihak ketiga terdiri dari :
  •  Giro
  •  Deposito berjangka
  •  Sertifikat deposito
  •  Tabungan
  •  Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
  • Analisa Transaksi

LOAN TO DEPOSIT RATIO
• Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
   membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
   nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan
   sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh
   jml. Kredit yang diberikan bank dengan dana yang
   diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka
   makin rendah likuiditas bank tsb.

• RUMUS
   LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100%
   Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti


LOAN TO ASSET RATIO
• Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi
  permintaan kredit dengan menggunakan total asset
  yang dimiliki bank.
RUMUS
LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100%
   Jumlah Assets
• Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya
   rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk
   membiayai kreditnya makin besar.

RASIO KEWAJIBAN BERSIH
CALL MONEY
• Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya
   kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau
   aktiva yang paling likuid dari bank.
• RUMUS
NCM = NET Call Money x 100%
Aktiva Lancar
• Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU
• Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin
   baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank
   dengan alat likuid yang dimilikinya.

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
• Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat
   efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh
   bank yang bersangkutan
• Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain :
     a. Return On Asset ( ROA )
     b. Return On Equity ( ROE )
     c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
     d. Net Profit Margin ( NPM )

RETURN ON ASSET
• Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
   memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
• RUMUS
   ROA = Laba Bersih x 100% Total Assets
• Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar
   tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi
   bank dari segi penggunaan assets.

RETURN ON EQUITY
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam
   memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan
   pembayaran dividen.
• RUMUS
  ROE = Laba Bersih x 100% Modal Sendiri
• Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan
   laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
   menaikan harga saham bank dan semakin besar pula
   dividen yang diterima investor

RASIO BIAYA OPERASIONAL
• Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
   melakukan kegiatan operasinya.
• RUMUS
   OCR = Biaya Operasional x 100% Pendapatan Operasional
• Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of
   Loanable fund)
• Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian
   kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision
  fee, commitment fee, sindication fee, dll).

NET PROFIT MARGIN RATIO
• Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang
  diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan
   yang diterima dari kegiatan operasionalnya.
• RUMUS
   NPM = Laba Bersih x 100%Pendapatan Operasional
• Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit
   dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika
    kredit dalam valas dll.

ANALISIS RASIO SOLVABILITAS
• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
   kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank
   untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi
   likuidasi bank.
• Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas
   adalah :
a. Capital adequacy ratio (CAR)
b. Debt to Equity ratio
c. Long Term debt to assets ratio

CAPITAL ADEQUACY RATIO
• Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank
   untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
   menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
• RUMUS
   CAR = Modal Bank x 100% Aktiva tertimbang menurut resiko

Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan,
  agio saham dll
• Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT
      (selisih penilaian kembali AT dengan persetujuan
       dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva yang
       diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara
       membebani lap. R/L tahun berjalan), modal kuasi
     /capital instrument (warkat yang memiliki sifat seperti
     modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar bank
     dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5
     tahun dan bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus
      persetujuan BI).


DEBT TO EQUITY RATIO
• Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup
   sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana
   yang berasal dari modal sendiri.
• RUMUS
   DTE = Jumlah Hutang x 100% Jumlah Modal Sendiri
• Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil
   kemampuan membayar hutangnya dari modal sendiri.


LONG TERM DEBT TO
ASSETS RATIO
• Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva
  bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber
  hutang jangka panjang
• RUMUS
  LTDTA = Hutang Jangka Panjang x 100% Total Assets
• Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman
  dari bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun,
   Pinjaman LN, investasi dari investor.
• Semakin besar rasio ini, maka makin kecil
    kemampuan untuk membayar hutang dari aktiva